Penjelasan Uji Penyerapan Kejut dan Uji penetrasi pada sungkup helm ber standar SNI
1. Uji penyerapan kejut Helm SNI
1.1. Prinsip Uji Penyerapan kejut helm SNI
Pengurangan benturan ditentukan dari penurunan percepatan pada bentuk helm pada saat setelah dijatuhkan secara jatuh bebas, benturan yang dihasilkan ketika suatu pelat landasan baja memiliki suatu flat atau benturan muka setengah bola.
1.2. Peralatan Uji penyerapan kejut Helm SNI
Pola kepala uji sesuai ukuran dipasangkan pada suatu alat pembawa. Alat pembawa dapat dijatuhkan dengan bebas dan sedikit gesekan dengan cara jatuh bebas ke suatu paron yang terikat pada landasan keras dengan berat minimal 500 kg.
Permukaan atas dari landasan terdiri dari pelat baja dengan ketebalan minimal 25 mm dan luas permukaan minimum 0,1 m2. Pola kepala uji dapat diputar sekitar pusat engsel untuk bagian manapun dari helm terhadap paron keras.
Transducer penurun percepatan dipasang pada pusat gravitasi dari gabungan pola kepala uji dan rakitan pendukung dengan poros sensitivitas 50 terhadap poros arah vertikal. Pusat gravitasi dari uji gabungan pola kepala uji dan rakitan pendukung ditempatkan dalam suatu kerucut 100 yang memiliki poros tengah vertikal dan puncak berada pada titik benturan. Berat total rakit jatuhan tidak termasuk helm adalah 5 kg dan berat total rakit pendukung tidak lebih dari 20% terhadap berat total rakit jatuhan.
Paron baja pelat memiliki muka bentur lingkaran dengan diameter 130 mm ± 3 mm, paron baja setengah lingkar memiliki muka bentur radius 50 mm ± 2 mm. Kecepatan rakit jatuhan diukur pada jarak tidak lebih dari 60 mm terhadap benturan dengan ketelitian ± 1 %. Transducer penurunan percepatan mampu menahan kejutan 2000 g tanpa terjadi kerusakan.
Sistem pengukuran termasuk rakit jatuhan memiliki kemampuan frekuensi kelas jalur 1000 sesuai standar ISO 6487: 2000, Road vehicles – Measurements techniques in impact tests Instrumentation.
1.3. Prosedur Uji penyerapan kejut Helm SNI
1.3.1. Pengecekan peralatan Uji penyerapan kejut Helm SNI
Periksa sistem pengukuran sebelum melaksanakan
pengujian helm dengan memberikan benturan pada benda uji yang terpasang pada
pola kepala uji yang dijatuhkan dari suatu ketinggian tertentu, untuk
menghasilkan suatu angka penurunan percepatan 300g. Catat minimal 3 kali nilai
dari setiap observasi benturan yang dilakukan, dan hasil tersebut harus berada
pada rentang ± 15 g.
1.3.2 Urutan pengujian Uji penyerapan kejut Helm SNI
Lakukan uji untuk dua pasang, masing-masing terdiri
dari 3 buah helm dengan urutan sesuai pada Tabel urutan pengujian. Uji masing-masing helm
menurut prosedur yang terdapat pada pasal 6.2.3.3 pada tiga tempat titik
benturan yang berbeda, dengan jarak antar helm tidak kurang dari 1/5 lingkar
maksimum dan ditempatkan dengan posisi sebagai berikut:
a. Belakang atau samping, pada atau di atas garis AA’
seperti yang dijelaskan pada bagian
b. Pada sisi yang lain diatas garis AA’
c. Di depan keliling BB’ seperti yang dijelaskan pada
bagian 6.3.3.4
Lakukan benturan pada bagian depan dan belakang helm
dalam jarak 25 mm dari pusat poros memanjang atau longitudinal dari pola kepala
uji, dan lakukan benturan pada bagian SNI 1811-2007 samping helm maksimal 25 mm
dari bidang lintang melalui pusat poros vertikal dari pola kepala.
1.3.3 Rencana waktu Uji penyerapan kejut Helm SNI
Untuk pengkondisian suhu helm, lakukan uji pembebanan
pertama untuk setiap helm, seperti yang dijelaskan pada bagian 6.2.3.4,
kira-kira 40 detik ± 5 detik setelah dipindahkan dari tempat pengkondisian. Untuk
helm dengan pengkondisian perendaman, uji lengkap untuk penyerapan kejut dilakukan
seperti pada uji penetrasi dan kekuatan sistem penahan dalam waktu 60 menit untuk
melengkapi prosedur pengeringan.
Tabel Urutan
pengujian
1.3.4 Pengujian Uji penyerapan kejut Helm SNI
Tandai garis AA’ dan keliling BB’ pada bagian luar helm. Garis AA’ pada helm merupakan garis tempat permukaan luar helm berpotongan dengan bidang horizontal AA’. Keliling BB’ pada helm merupakan garis permukaan luar helm yang berpotongan dengan suatu kerucut ZBB’ yang ditimbulkan dengan memutar garis ZB (lihat Gambar 2) sampai 360o pada sekitar poros bersama dengan pusat poros vertikal helm. Garis ZB merupakan garis dengan kemiringan ke arah atas dengan sudut 20o terhadap horizontal dari titik Z.
Setelah pengkondisian, kencangkan helm pada pola kepala uji, kemudian
kunci pola kepala uji pada posisi yang dibutuhkan untuk tempat benturan yang ada
pada landasan. Lakukan dua benturan pada tempat yang sama dengan menggunakan
landasan yang sama. Jika perlu helm dapat diatur pada pola kepala uji setelah
benturan yang pertama untuk menyakinkan bahwa benturan berikutnya berada pada
tempat yang sama. Untuk setiap benturan gunakan suatu ketinggian jatuhan
sehingga rangkaian lengkap mengenai landasan dengan kecepatan yang diinginkan
seperti yang dispesifikasikan dengan toleransi 15 m/detik. Ukur kecepatan dari
berat pembentur. Catat penurunan percepatan terhadap waktu.
Tabel 4 Kecepatan benturan
1.3.5. Persyaratan lulus uji Uji penyerapan kejut Helm SNI
Penurunan percepatan maksimum pola kepala uji tidak
lebih dari 300 g (g = percepatan gravitasi bumi)